Selasa, Februari 10, 2009

Tentang Hipnotis

Pandangan Hipnotis

Posted on 7 Februari 2009. Filed under: berfikir dewasa | Tags: | Edit This

“HIPNOTIS” Adalah satu kata yang penuh teka teki,sehingga banyak orang awam mendefinisikan hipnotis dengan arti yang negatif,ini terjadi karena mereka hanya melihat hipnotis dari sisi yang salah,misalnya mereka melihat acara atau program kriminal di televisi yang isinya seseorang menjadi korban perampokan dengan isu bahwa tersangka menggunakn ilmu hipnotis..sehingga merek menganggap bahw hipnotis itu salah satu hal yang bersifat mazmumah atau sesuatu yang buruk..itu sama sekali tidak benar karena perbandingan akibat kriminalitas lewat hipnotis dengan manfaat hipnotis adalah 1 : 1000.000.Hipnotis terbukti efektif untuk menyembuhkan berbagai gangguan mental dan kejiwaan.Untuk lebih jelasnya mari kita simak definisi hypnosis yang saya rangkum dari beberapa artikel portal portal resmi hipnotis Hypnosis Modern Murni Teknik Ilmiah

Hipnotis sudah ada sejak jaman kuno

Hipnosis berasal dari kata “hypnos” yang berarti tidur. Dalam pengertian awam, hipnotis bermakna luas. Yaitu, kekuatan magis yang dapat membuat orang lain tunduk dan tertidur.

Peristiwa ini dapat disimak dalam tafsir Jalalain oleh Imam Jalaluddin Abdurrahman As-Suyuthi, dengan kalimat : Dengan pandangan yang kuat, hingga hampir memingsankan dan menjatuhkan dari tempatmu, tetapi Allah menolong. Yang dimaksud “memandang” bukanlah pandangan kagum, melainkan pandangan tajam memancarkan kebencian. Aktivitas itu pada zaman sekarang disebut dengan istilah hipnosis.

Ilmu “ketajaman mata” ini pada zaman Nabi Muhammad SAW banyak dikuasai oleh Bani Asad. Dengan puasa 3 hari, mereka dapat langsung menidurkan dan membuat kaku hewan dan manusia.

Tapi apakah “kekuatan” sebagaimana dikuasai Bani Asad, yang digali melalui jalur supranatural itu dapat disebut hipnotis sebagaimana yang dipelajari para cendekiawan atau kalangan medis? Tentu saja tidak! Argumentasinya adalah :

Peristiwa yang menimpa Nabi SAW terjadi tahun 630 M. Sedangkan Hipnosis modern baru dikenal pada awal tahun 1800 M. (selang waktu 1170 tahun).

Magis “kekuatan mata” yang marak di tahun 1800-an itu digali melalui jalur irrasional.

Hipnosis modern bersifat teknik, skill, ilmiah dan bertumpu pada sugesti, sedangkan hipnosis tradisional bersifat magis dan bertumpu pada kekuatan energi.

Kesimpulannya, antara hipnotis tradisional (magis) tidak terkait dengan hipnotis modern. Dengan demikian, anggapan bahwa hipnotis modern itu sebagai magis adalah anggapan yang salah dan tidak mendasar.

HIPNOSIS MODERN

Hipnosis modern dikembangkan oleh dr. Frans Anton Mesmer pada abad 18. Prinsip kerja hipnotis, membawa subyek (sasaran hipnotis) dari gelombang otak beta (sadar) menuju kondisi rileks dan “tidur” (Alpha – Theta). Dalam kondisi ini, seseorang lebih mudah menerima perintah (sugesti

Teknik merubah gelombang otak itu disebut induksi, dilakukan dengan berbagai cara, misalnya dengan pendulum, tatapan mata, teknik napas, verbal (kata-kata) atau sentuhan pada bagian tubuh tertentu. Prinsipnya, seseorang dalam kondisi terhipnotis, otak depannya yang berfungsi untuk berpikir dan menolak itu dinon aktif sehingga hanya bisa menerima perintah saja.

Karena itu, dalam tayangan televisi dapat disaksikan orang menurut saja saat disuruh melakukan hal-hal ganjil, semisal, menggunakan sepatu untuk menelpon, dan setelah disadar dari pengaruh hipnotis, ia pun malu dengan apa yang baru dilakukannya.

HIPNOSIS UNTUK TERAPI

Dalam kondisi terhipnotis, seseorang mudah diisi program pada alam bawah sadarnya. Ini yang kemudian dimanfaatkan untuk kepentingan terapi, dari berbagai kasus kejiwaan, seperti :

- Mengurangi stres. - Mengendalikan berat badan (dengan merubah pola makan). - Problem emosi : Stres, cemas, takut (phobia), dendam, menghapus memori negatif masa lalu (korban kekerasan/perkosaan,dll). - Menghentikan kebiasaan buruk : Narkoba, merokok, judi, sikap lamban, malas, pemalu, gagap, menggigit-gigit kuku, belanja, dll. - Problem : Seks, makan dan tidur (sulit/berlebihan). - Meningkatkan prestasi : Belajar, olah raga, bisnis, kreatifitas. - Mengurangi nyeri (cabut gigi, sunat, operasi kecil, melahirkan) dll.

Catatan: Untuk kepentingan terapi, penerapan hipnotis dapat dikombinasi dengan pendekatan spiritual (psikorelegius) dengah hasil yang lebih efektif.

HIPNOSIS PANGGUNG

Kunci dari hipnosis adalah menarik subyek (sasaran hipnosis) diawali dengan pra induksi, yaitu menarik mereka masuk dalam areal sugesti juru hipnosisnya, hingga timbul sebuah keyakinan dan kepercayaan. Jika pra induksi itu berhasil, pada tahap selanjutnya hipnosis akan lebih mudah dilakukan.

Anda tentu sering menyaksikan tayangan hipnosis (khususnya hipnosis panggung untuk hiburan) di berbagai televisi. Tayangan itu mengesankan hipnosis sangat mudah dilakukan. Misalnya, hanya dengan “menarik tangan” atau “gerakan jari” saja sudah mampu membuat subyek tertidur dan mengikuti perintah hipnotisnya.

Benarkah demikian? Jawabnya adalah: Bisa YA bisa pula TIDAK. Kenapa? Apakah itu berarti televisi membodohi pemirsanya dengan menampilkan adegan yang sudah direkayasa

Perlu diketahui bahwa apa yang Anda saksikan di televisi itu adalah sebuah adegan yang sudah melalui proses editing. Adegan yang gagal dibuang. Atau dengan kata lain, yang ditayangkan itu adalah adegan yang berhasil saja

Untuk menguasai hipnotis panggung, kunci utamanya adalah pengetahuan dan pengalaman praktek. Artinya seseorang yang sering melakukan percobaan hipnosis pada umumnya makin memahami kondisi dan kelemahan subjek yang akan dihipnosis. Rasa percaya diri pun akan timbul dan tidak mustahil bila Anda sering melakukan praktek hipnosis, Anda akan menemukan teknik berkomunikasi yang efektif untuk mempengaruhi subjek agar menurut.

Rekayasa hipnosis entertainment dapat dilakukan dengan berbagai cara. Yang disebut “rekayasa sehat” itu dilakukan dengan menggunakan subyek murni dari orang lain yang tidak dikenalnya, semisal pengunjung disebuah pusat perbelanjaan, terminal dsb.

Sedangkan cara yang “tidak sehat” adalah menyusupkan orang-orang yang sebelumnya sudah dilatih menerima sugesti/perintah lalu menyamar sebagai orang yang seolah-olah tidak dikenal juru hipnosisnya

Hipnosis yang berhasil ditentukan dari kemampuan si pe-hipnosisnya (Hipnotis) dalam memilih calon “korban”. Teknik-teknik mendeteksi itu dapat dilakukan dengan mengajak peserta melakukan relaksasi massal dan berlatih menerima sugesti dengan main visualisasi.

Prinsipnya, dalam keadaan terhipnosis itu, subyek mengikuti apa yang diperintahkan juru hipnotisnya. Apakah dijadikan penyanyi, monyet, kodok, cow boy dan sebagainya.

bagamana,apakah anda sudah jelas mengenai definisi hipnotis…???

7-2-2009

ReyzalMysterio Andrea Slavichenko Rizal Fahmi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar